Selasa, 27 November 2012
♥MUHASABAH CINTA♥
Cintaku tersentak,
Lautpun bergemuruh.
Buih ombak berdesau diantara pasir dan celah karang.
Wahai malam yang berlabuh dalam senyap.
Sampaikan rindu kesumatku, pada kasihku yang bersembunyi ditabir malammu.
PENSIL DAN PENGHAPUS
Pensil:
"Maafkan aku Penghapus..."
Penghapus:
"Maafkan aku??? Untuk apa Pensil??? Kamu tdk melakukan kesalahan apapun kepadaku?"
Pensil:
"Aku minta maaf krn aku telah membuatmu terluka. Setiap kali aku melakukan kesalahan, kamu selalu berada disana untuk menghapusnya. Namun setiap kali kamu membuat kesalahanku lenyap, kamu kehilangan sebagian dari dirimu. Kamu akan menjadi semakin kecil dan kecil setiap saat..."
Penghapus:
"Hal itu memang benar...Namun aku sama sekali tdk merasa keberatan. Kau lihat, aku memang tercipta untuk melakukan hal itu. Diriku tercipta untuk selalu membantumu setiap saat kau melakukan kesalahan. Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan mengganti diriku dgn yg baru. Aku sungguh bahagia dgn peranku. Jadi tolonglah, kau tak perlu khawatir. Aku tidak suka melihat dirimu bersedih..."
Si Penghapus adalah Orang Tua kita...
Si Pensil adalah diri kita sendiri...
Orang tua akan selalu ada untuk anak2nya...
Untuk memperbaiki kesalahan anak-anaknya...
Namun, terkadang, seiring berjalannya waktu...
Orang tua akan terluka dan akan menjadi semakin 'kecil'... (Bertambah tua dan akhirnya meninggal).
Walaupun anak-anak mereka pd akhirnya akan menemukan seseorang yg baru (Suami atau Istri), namun Ayah dan Ibu akan selalu tetap merasa bahagia atas apa yg mereka lakukan terhdp anak2nya dan akan selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta mereka merasa khawatir ataupun sedih.
"Hingga saat ini...
Aku masih menjadi Si Pensil...
Hal itu sangat menyakitkan diri ku...
Melihat si penghapus atau orang tua ku semakin bertambah "Kecil" dan "Kecil" seiring berjalannya waktu.
Kelak suatu hari...
Yg tertinggal hanyalah "Serutan" (remah2nya) si penghapus - segala kenangan yang pernah ku lalui dan miliki bersama mereka..."
Kisah ini ku dedikasikan secara khusus kepada orang tua ku dan seluruh orang tua kalian... .
Kata-kata cinta terucap indah...
mengalir berdzikir...
Di dalam doaku...
Sakit yang ku rasa biar menjadi penawar dosaku...
Butir-butir cinta air mataku...
teringat smua yang kau beri untukku...
ampuni khilaf dan salah...
selama ini...
Ya Ilahi,..
muhasabah cintaku...
Allah ,,
malam ini, sebelum aku memejamkan mata, izinkan aku untuk mengucap beberapa do’a..
Bersihkan hatiku dari kebencian sehalus apa pun, pada siapa pun,
Mampukan aku untuk melupakan segala perih hari ini,
Ingatkan selalu aku pada mereka yang begitu cantik hatinya, mampukan aku untuk membalas segala kebaikannya,
Karuniakan sesuatu yang bisa membuat orang-orang yang kukasihi tersenyum,
Damaikan dan bersihkan jiwaku esok hari,,,
Allah ,,
Aku tak tahu apakah besok malam aku masih bisa mengucap do’a yang sama,
Terbersit rasa takut,
Kuharap ini wajar,, Pinta terbesarku, Ya Illahi..
Allahu Akbar....
Allahu Akbar...
Allahu Akbar...
Gema takbir berkumandang memecahkan suwasana sepi yang merasuk sukma dan menenangkan jiwa
Jika kata adalah sepotong hati, maka ilmu adalah Cindera jiwa..
Hidup adalah sebuah_pencarian
Labuhkan pencarian hidup kita hanya kepada Allah meski harus penuh pengorbanan
Layaknya pencarian dan pengorbanan Nabi Ibrahim AS
SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA ~ Print This Page
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar