Selasa, 27 November 2012

♥ KAU TERBAIK ♥


Perempuan memiliki kecemburuan sejak lahir, tapi baru keliatan setelah mengenal Lelaki..
'N seharusnya Lelaki 'gak perlu bingung jika di cemburuin, tapi bingung lah nanti bila sudah 'gak ada yang mencemburui lagi...
Berhati-hatilah dengan Wanita yang sudah tak mempunyai rasa cemburu lagi..


Langit selalu setia menemani bumi
Begitupun bintang – bintang yang tak pernah berkedip
Untuk mengamati malam
Janji tetap sebuah janji
Sayang tetap sayang
Begitupun cinta tetap cinta
Takkan pernah berpaling rasa
Walau seribu wajah menawarkan keindahan
Detik demi detik
Menit demi menit
Sampai hari demi hari
Tak lupa ku hitung bersama penantianmu
Sampai purnama tiba
Ku akan datang
Bersama syair cintaku yang terdalam


teruntuk,,
seorang teman yg kurindukan
tahukah ngkau aku di sini
sendiri brteman kabut pilu
menanti hadirmu
sjak fajar tiba hingga mati kmbali
ku ingin menjumpaimu
tapi aku tak bisa
ntah knapa sulit bagiku
pdhal ku ingin ucapkan sesuatu
yang trpendam bersama waktu
smoga aku masih bsa mmbukanya
ungkap gundahku brsamamu
namun skali lagi sulit
tuk goreskan kata dnganmu
tuk luncurkan nada pdmu
walau ku sangat harap
aku merindukanmu kmbali
teman yang menjadi bagianku
walau ngkau dtang dulu
kau bkan masa lalu
kau masa depan yg selayaknya kukejar
bila seandainya … tak ijinkan
aku kan ttap harapmu
ngkau kenangan yg harus kuselesaikan
bkan kenangan yg dilupakan
dan smua kan brakhir
di sisa “depan” yg rahasia


Ini pesanku untukmu Jelita
Jika nanti kau telah mengerti maknanya
Temui aku dimanapun kau berada
Aku akan tersenyum untukmu
Meskipun kita berbeda pada dimensi dan waktu
Jelita, anggunmu tersimpan dalam tutur yang sederhana
Laku yang sederhana, hasrat yang sederhana
Dulu aku pernah mencari, siapa yg ngambil tulang rusukku???
Tuhan kasih data lengkapnya donk....pintaku
Jelita, jika memang dirimulah
tulang rusuk ku
Kau akan kembali pada tubuh ini
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu sluruh nafas ini


Terbuai hawamu harum tempias air bunga
Setitik saja tiada bersisa untuk ku sentuh dingin hangatnya
Sejerih apa upaya lagi
Sampai harus kutunggu selama masa

Kerinduan hati tersayat sepi mencabik mimpi
Akankah embun kasih membasuh debu hati terdahaga
Serindu apa hati ini lagi
Sampai harus kubasuh sejuta kali

Menghanyutkan aku tanpa sempat menggapai
setangkai onak di dahan kering
Ibarat tajur tertanam di tanah lembut
print this page Print This Page

Tidak ada komentar:

Posting Komentar